Berita UtamaKabupaten Tanah DatarTERBARU

Richi Aprian : Stunting Bukan Aib Atau Penyakit Kutukan

138
×

Richi Aprian : Stunting Bukan Aib Atau Penyakit Kutukan

Sebarkan artikel ini

Relasi Publik, Tanah Datar – Pembangunan tidak hanya fisik namun manusianya juga perlu dibangun. Kemajuan zaman saat ini sangat diperlukan peran orang tua, tokoh agama, niniak mamak dan pemangku kepentingan, karena dikhawatirkan akibat teknologi yang tidak terkontrol berakibat buruk bagi generasi kedepan.

“Saat ini sudah terjadi ibu muda yang ditolong persalinannya karena kondisinya yang belum memungkinkan untuk melahirkan dan juga belum memahami persoalan bagaimana berumah tangga, dan dikhawatirkan itu juga akan mendorong meningkatnya angka stunting di Tanah Datar,” ucap Wakil Bupati Richi Aprian, SH, MH ketika melakukan audiensi atau berdialog dengan tokoh masyarakat Nagari Sumaniak Kecamatan Salimpaung di ruangan pertemuan kantor Wali Nagari setempat, Kamis (22/12).

Dikatakan Wabup audiensi tersebut di samping bersilaturrahmi juga sebagai upaya menjaring aspirasi masyarakat secara langsung dan untuk mendapatkan gambaran tentang permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan mencarikan upaya penyelesaian atau solusinya.

Menyinggung kasus stunting di Tanah Datar yang perlu penyelesaian dan upaya pencegahan segera dan itu termasuk program prioritas pemerintah daerah, karena Ia yakin jika bayi di bawah dua tahun yang terindikasi stunting jika ditangani dengan baik maka itu akan dapat dicegah.

“Anak-anak stunting yang tidak mendapatkan asupan gizi yang seimbang cenderung tumbuh kembangnya akan terhambat, kecerdasan emosional tertanggu dan ini dikhawatirkan akan menjadi masalah disaat Indonesia Emas di tahun 2045 yang mana bonus demografi mau tidak mau akan dihadapi,” ujarnya.

Wabup juga menegaskan bahwa Stunting bukan aib atau penyakit kutukan yang harus disembunyikan. Kita bisa melihat bahwa Stunting tidak hanya dialami oleh bayi dan balita dari golongan ekonomi lemah ( miskin), tapi juga dari kalangan ekonomi menengah ke atas.

Richi Aprian juga menyampaikan bahwa sampai Agustus 2022 tercatat sebanyak 684 orang anak terindikasi Stunting tersebar di 75 Nagari di Kabupaten Tanah Datar. Namun per 30 November menurun menjadi 584.

“Kondisi ini cukup memprihatinkan mengingat Tanah Datar merupakan lumbung ( Sentra ) protein di Sumatera Barat. Kita merupakan pemasok ikan, ayam dan telur utama di Sumatera Barat. Namun apapun itu, marilah saling bekerja sama dalam penurunan Stunting demi Tanah Datar Madani, tutup Richi.

Audiensi yang dibuka oleh Wali Nagari Sumaniak Irama Yandi ini dihadiri oleh beberapa OPD terkait, Camat Salimpaung Herru Rahman , Babinsa, Bhabinkantibmas, BPRN , KAN dan tokoh masyarakat Sumaniak (d13)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *