BeritaBerita UtamaDaerahKabupaten Tanah DatarTERBARU

Saksikan Pawai Saputangan Mato, Ny.Lise Eka Putra Sampaikan Harapan

65
×

Saksikan Pawai Saputangan Mato, Ny.Lise Eka Putra Sampaikan Harapan

Sebarkan artikel ini
Ny. Lise Eka Putra saat terima Cendramata Saputangan Mato. (Foto dok/d13)

TANAH DATAR, RELASI PUBLIK – Satu Nagari Satu Event (SNSE) Nagari Tanjung Kecamatan Sungayang Pulang Padi dengan mengangkat tradisi manongkang dan mairiak padi.

Tradisi mairiak padi dan manongkang padi ini sudah berlangsung sejak dahulu kala dan diwariskan turun temurun dari generasi ke generas hingga saat ini, namun mairiak padi sudah tidak banyak lagi ditemukan dibanding manongkang.

Pada masyarakat Minangkabau terkhususnya masyarakat Nagari Tanjuang, maiiriak di lakukan secara bersama-sama dengan sanak saudara dan masyarakat sekitar tempat tinggal.

Padi yang sudah di sabit di onggokan atau di tumpuk pada suatu tempat yang sudah diberi alas terpal dan dibuatkan tempat khusus atau lapangan di tengah sawah untuk mairiak atau merontokkan padi dengan cara diinjak-injak dengan kaki kemudian dipukul-pukul pakai kayu atau arai kelapa.

Selain mairiak cara lain masyarakat setempat panen padi dengan cara Manongkang atau menghempaskan padi yang sudah disabit ke alat tongkang atau juga malambuik padi, manongkang padi ini juga di lakukan secaara bersama-sama baik yang mempunyai sawah sekeluarga atau di bantu oleh masyarakat sekitar.

SNSE Nagari Tanjuang yang dimeriahkan tari kolosal pulang padi tersebut juga dimeriah pawai atau arak-arakan pesona sapu tangan mato, sapu tangan ini juga ada tiga tingkatan yaitu sapu tangan mato gadang, manangah dan ketek.

Ketiga tingkatan sapu tangan mato ini juga memiliki fungsi masing-masing, sapu tangan mato gadang untuk untuk menutup talam atau jamba, sapu tangan manangah untuk menutup katidiang, dam sapu tangan mato ketek untuk membawa beras pada saat ada kematian atau masyarakat yang meninggal dunia.

Sapu tangan mato juga dipakai saat manampuah atau anak daro yang baru menikah dan baru pertama kali ke rumah marapulai.

Maanta Anak yaitu tradisi anak pertama kali ke rumah neneknya dari pihak ayah, diarak dengan prosesi adat pakai talam yang ditutupi sapu tangan mato dan berisikan beras dan lapek lamak. Sunat Rasu atau khitanan, maanta anak khatam, serta acara kematian.

Yang tak kalah menarik, pada saat SNSE yang resmi di buka Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM yang didampingi Ketua TPPKK Ny. Lise Eka Putra itu juga terdapat aneka kuliner khas dan kerajinan UMKM yang disajikan pada booth pameran yang disediakan panitia.

Ketua TPPKK Ny. Lise Eka Putra pada kesempatan itu sampikan harapan dengan event-event seperti ini dapat mengangkat potensi lokal seperti pariwisatanya, kuliner, UMKM dan potensi lain yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ny. Lise Eka Putra juga berharap bagaimana upaya pemerintah daerah dapat membantu pemasaran produk-produk UMKM daerah ini sehingga Tanah Datar lebih baik lagi dan lebih maju kedepannya.

Tak lupa Ny. Lise Eka Putra juga memborong aneka kuliner dan juga kerajinan UMKM dan dibagikan kepada pengunjung dan awak media juga kecipratan. (d13)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *