PESSEL, RELASI PUBLIK – Unit Pelayanan Teknis Daerah Pengelolaan Pendapatan Daerah (UPTD-PPD) Sistim Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Painan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) mencatat realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor dari triwulan 1 (Januari – Maret) hingga minggu pertama triwulan 2 (April -Juni) tahun 2024 sebesar Rp13,8 miliar atau sekitar 35 parsen.
Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah Pengelolaan Pendapatan Daerah Sistim Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Painan, Kabupaten Pesisir Selatan Hidayat mengungkapkan ia optimis realisasi target pajak kendaraan bermotor sebesar Rp42 miliar tercapai di akhir tahun di daerah itu.
“Ya, kita optimis ini tercapai, biasanya wajib pajak lebih aktif melakukan pembayaran pada triwulan III disetiap tahunnya,” ungkap Hidayat, Kamis (13/6/2024) diruanganya.
“Sebagai upaya untuk pencapaian target pajak kendaraan bermotor kami akan lebih mendekatkan pelayanan pada masyarakat,” sambungnya.
Hidayat merinci, pada triwulan 1 (Januari – Maret) mencatat realisasi pajak kendaraan bermotor sebesar Rp7,8 miliar.
Lalu, pada triwulan II (April – Juni) sudah mencapai sebesar Rp13,8 miliar atau sekitar 35 parsen.
“Kalau kita gabungkan sampai 6 Juni kemarin, dari triwulan I dan triwulan II realisasinya sebesar Rp13,8 miliar atau sekitar 35 parsen,” kata Hidayat.
Lebih lanjut, Hidayat menjelaskan bahwasnya potensi pajak sangat besar diwilayah itu, mengingat akan sebaran dan jumlah kendaraan bermotor yang tergolong banyak.
“Unit kendaraan terdaftar sebanyak 1.14000.492 unit itu yang tercatat, dan ini jika taat pajak potensinya luar biasa sekali,” terangnya.
Ia menyampaikan, bahwasanya kawasan yang paling banyak kendaraan bermotor diantara 15 kecamatan di daerah itu terdapat di kecamatan IV Jurai yang jumlahnya sebanyak 18.640 unit.
Sedangkan, kata dia, jumlah kendaraan bermotor yang paling sedikit di kecamatan Bayang Utara sebanyak 1.469 unit.
Hidayat juga menyebutkan bahwasnya jumlah realisasi pajak kendaraan bermotor disetiap tahunnya mengalami peningkatan minimal mencapai angka terendahnya sebesar 5 persen.
“Jadi, pada intinya pasti naik lah, karena disetiap tahunnya selalu ada kendaraan keluaran motif dan fation baru dan itu di daftarkan,” imbuhnya. (Mil)
