PAINAN, RELASI PUBLIK–Karena pertanian merupakan sektor unggulan dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bagi keluarga, sehingga masyarakat Nagari Koto Nan Tigo Selatan Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) harapkan perbaikan jalan usaha tani yang ada di nagari itu.
Harapan itu disampaikan masyarakat kepada Sekretaris Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Jamalus, saat melakukan peninjauan pengerjaan pembangunan gorong-gorong dan jembatan plat deker di nagari itu Sabtu (9/12).
“Saya memang sengaja turun ke lapangan melihat progres pengerjaan pembangunan gorong-gorong dan jembatan plat deker yang berasal dari dari dana pokok pikiran (Pokir) yang saya tempatkan di ruas jalan usaha tani di nagari ini. Tujuannya agar pengerjaan yang masih berjalan sekitar 70 persen dengan anggaran sekitar Rp 100 juta ini, bisa segera selesai karena sekarang sudah memasuki akhir tahun 2023,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa melalui kunjungan itu banyak masukan yang disampaikan oleh masyarakat, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian petani.
“Salah satunya adalah tentang peningkatan pembangunan jalan usaha tani yang dalam kondisi tidak layak ini. Sebab potensi besar sektor pertanian dan perkebunan yang memanfaatkan jalan ini, bukan saja masyarakat nagari Koto Nan Tigo Surantih, tapi juga tiga nagari lainnya,” kata wakil ketua Fraksi PKS itu.
Tiga nagari lainnya itu diantaranya, Nagari Aur Duri Surantih, Nagari Amping Parak, dan Nagari Rawang Gunung Malelo.
“Potensi besar yang dimiliki oleh empat nagari ini terdiri dari komoditi padi, kelapa sawit dan dan tanaman palawija lainnya, dengan luas lahan mencapai 600 hektar lebih,” jelasnya.
Wali Nagari Koto Nan Tigo Selatan Surantih, Mawardi, ketika dihubungi menjelaskan bahwa selain jalan usaha tani, masyarakat dari empat nagari itu juga mengeluhkan tidak lancarnya jaringan irigasi.
“Tidak lancarnya saluran irigasi itu karena banyaknya jaringan yang tersumbat, sehingga perlu dilakukan normalisasi dan pembersihan. Karena ini tidak bisa kita lakukan dengan memanfaatkan dana nagari, sehingga kami mengharapkan dukungan dari APBD kabupaten maupun provinsi,” ujarnya.
Sedangkan terkait jalan usaha tani itu, dia juga berharap bisa ditingkatkan statusnya menjadi jalan kabupaten.
“Tujuannya agar pembangunan peningkatan jalan ini bisa dilakukan pendanaanya melalui APBD. Usulan ini saya sampaikan, karena yang memanfaatkan jalan itu bukan masyarakat nagari ini saja, tapi juga beberapa nagari lainnya di kecamatan ini,” ucapnya.
Dia menambahkan bahwa jumlah pemilik lahan pertanian dan perkebunan yang memanfaatkan jalan dan jaringan irigasi itu mencapai 1.200 kepala keluarga (KK).
“Dengan lancarnya transportasi dan jaringan irigasi ini, maka kesejahteraan petani dan peningkatan ekonomi masyarakat akan bisa tercapai di empat nagari ini nantinya. (Yzl)