Opini

Semalam di Tanah Abang

33
×

Semalam di Tanah Abang

Sebarkan artikel ini

Oleh:St.Syahril Amga, SH. MH

Tanah Abang adalah suatu kecamatan di Jakarta Pusat. Oleh karena itu apa yang tidak ada disana. Kalau tidak bisa diminta dibelipun boleh, maka ucapan boleh sering didengar.
Kendatipun belum tertutup kemungkinan imeg yang bukan-bukan. Akan tetapi dari “semalam pada daerah itu banyak yg dapat dijadikan contoh”. Baik dari perbua tan dan tingkah laku masyarakatnya.
Misalnya dari pemanfaatan lahan selama 24 jam. Walaupun dari teras suatu rumah ibadah sekalipun. Umpamanya dari Masjid Jami’ Said Naum.

Dari tiga sudut Masjid terdapat sejumlah tempat belajar seluk beluk agama lslam, khusus tulis baca kitab suci Alqur’an.
Pengajaran Al Qur’an terlihat dilaksakan oleh anak muda-muda. Dari hasil pengamatan penulis pada teras sebelah kiri, kanan dan teras depan terlihat guru yang mengajar. Karena itu tidak ada teras yang tidak bermamfa’at. Itu teras rumah ibadah belum yang lainnya.

Disamping itu setiap waktu Shalat wajib masuk, terlihat berjejeran ojek dan Gojek parkir pada halaman Masjid itu. Semula diduga tempat itu sebagai pangkalan Ojek/Gojek. Namun selesai Shalat Ojek dan Gojek yang berjejeran itu tidak ada kelihatan lagi.
Rupanya tukang Ojek dan Gojek itu hanya memarkir kendaraannya sampai selesai Shalat saja. Oleh karena itu setiap Shalat wajib ada yang sampai 7 (tujuh) syaf Shalat berjama’ah. Begitulah pemandangan pada komplek rumah ibadah itu setiap harinya di rumah ibadah Tanah Abang tersebut.

Mumpung waktu itu sedang berada di pintu gerbang ldul Adha. Diduga warga Tanah Abang akan kesulitan mendapatkan hewan untuk qurban. Kenyataannya, dugaan tersebut meleset besar. Karena hewan untuk Qurban tersebut gampang diperoleh di Tanah Abang.

Justru karena hampir disetiap trotaar ada hewan untuk qurban dijual orang. Pedagang hewan itupun ramah-ramah.
Bahkan di daerah itu pula harga Kambing untuk qurban dari yang Rp.2.500.000, 00 (dua juta lima ratus ribu) sampai dengan harga Rp.8.000.000,00 (delapan juta ru piah) disediakan pedagang.

Begitu arif pedagang hewan Qurban. Istimewa bagi peminatpun bisa diantar ke alamat. Malah yang ingin menyembeli hewan qurban di Masjid hanya tambah ongkos penyembelian Rp.150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah).
Jadi berqurban di Tanah Abang tidak sesulit yang diduga. Kambing qurban itu menurut pedagang yang berjejeran dipinggir jalan itu mengungkapkan bahwa hewan Qurban yang dijual adalah hasil perternakan dari Bogor.

Malah yang tidak pernah dilihat di Padang ada di Tanah Abang. Seperti Kambing bertanduk 4 (empat) tak terlihat di Padang. Akan tetapi banyak diperjual belikan dan di saksikan penulis di Tanah Abang.
Oleh sebab itu, apa yang tidak dijual di Padang ada di Tanah Abang. Kendatipun demikian sangat tergantung sikap dan pri laku kita masing-masing. Sebab disana jalan nan basimpang duo(d13)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *