Berita UtamaKota SawahluntoTERBARU

Semua Hasil SWAB Negatif, Untuk Sementara Mata Rantai Penyebaran Covid – 19 di Sawahlunto Terputus

608
×

Semua Hasil SWAB Negatif, Untuk Sementara Mata Rantai Penyebaran Covid – 19 di Sawahlunto Terputus

Sebarkan artikel ini

SAWAHLUNTO, RELASIPUBLIK – Mata rantai penyebaran Covid – 19 di Sawahlunto saat ini dinyatakan sudah terputus. Hal ini sesuai hasil SWAB test pada warga yang masuk dalam daftar tracking berkontak fisik dengan pasien suspect Covid – 19 maupun Orang Tanpa Gejala (OTG), semuanya dinyatakan sudah negatif hasil SWAB nya.

Informasi mengenai hasil SWAB test pada warga dalam daftar tracking (penelusuran) itu disebutkan Kepala Dinas Kesehatan Sawahlunto, Yasril.

Di jelaskan Yasril, Kita sudah sekian kali tracking dan SWAB test. Sejak kasus pasien suspect yang berasal dari Kelurahan Tanah Lapang, itu kita langsung SWAB warga lain yang telah berkontak fisik dengan pasien ini. Hasilnya ternyata memang ada beberapa warga yang positif, namun masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) sehingga tidak perlu dirawat, hanya kita karantina di BDTBT Sungai Durian. Ujarnya.

Ditambahkan Yasril , dari OTG itu kita kembangkan lagi, siapa yang berkontak fisik dengan OTG ini masuk tracking dan kita SWAB. Sampai pada SWAB di hari Jum’at 07 Agustus 2020 lalu hasilnya sudah negatif semua. Dengan itu kita sudah steril kembali,” kata Yasril, saat dihubungi pada senin 10/8.

Lebih lanjut di sampaikan Yasril, Dengan negatifnya semua hasil SWAB test pada Jum’at 07 Agustus 2020 itu, maka pihak Dinas Kesehatan tidak lagi meneruskan tracking dan SWAB. Sehingga sekarang ini pihaknya hanya berkonsentrasi pada karantina para Orang Tanpa Gejala (OTG). Sebutnya.

“Jadi sekarang kita fokus pada peningkatan stamina dan kesehatan terhadap 14 OTG yang sedang dikarantina di BDTBT. Semoga pada hari ke – 7 karantina nanti, hasil SWAB mereka sudah negatif,” pungkasnya.

Menanggapi terputusnya mata rantai penyebaran Covid – 19 di Sawahlunto itu, Walikota Deri Asta menyampaikan bahwa itu jangan sampai membuat lengah dan penerapan protokol kesehatan melemah. Sebab, terputusnya mata rantai penyebaran ini baru bersifat sementara.

“Kemudian, kita sudah mempelajari bahwa memang semua kasus Covid – 19 di Sawahlunto ini berasal dari warga yang datang dari luar. Seperti yang kemaren itu kan, datang dari Kalimantan, kemudian Medan dan Padang. Artinya, kita yang di dalam Alhamdulillah steril. Baru kalau ada yang datang dari luar membawa Covid ini, barulah terjadi penyebaran di dalam kota ini,” ujar  Deri Asta.

Oleh sebab itu, Deri Asta  kembali menghimbau pada jajaran pemerintahan terdepan yakni Desa dan Lurah untuk meningkatkan pemantauan pada warga/pendatang yang datang dari luar, apalagi dari daerah zona merah. Hendaknya memang diwajibkan mereka yang datang dari luar ini untuk didata dan diperiksa kesehatannya.

“Kita sedang mempersiapkan rencana untuk melakukan SWAB test kepada warga kita yang datang dari luar. Itu kita bahas nanti dalam rapat siang nanti bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Ini upaya kita untuk memastikan bahwa mereka yang datang dari luar ini apakah memang aman dan steril dari Covid – 19,” kata Deri Asta.

Untuk protokol kesehatan ,  Deri Asta kembali mengingatkan agar kembali dioptimalkan penerapannya. Apalagi untuk jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN), Walikota berharap agar mereka bisa menjadi pelopor di tengah masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Ingat, benteng yang paling baik dan mudah kita lakukan itu ya protokol kesehatan ini. Jadi jangan remehkan lagi protokol kesehatan, mari laksanakan untuk melindungi diri dan lingkungan kita,” pungkas Deri Asta. (Jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *