Kota Solok

Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan Digelar di Kota Solok

82
×

Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan Digelar di Kota Solok

Sebarkan artikel ini

Kota Solok,relasipublik – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Solok menggelar Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di Aula DPPKB Kota Solok pada Selasa (6/2/24). Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang Kepala Sekolah atau Guru SMP dan SMA sederajat di Kota Solok.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan peran strategis guru dalam menambah pengetahuan, sikap dan perilaku yang responsif para pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik di sekolah dalam mengatasi dan mengantisipasi permasalahan kependudukan di Indonesia.

Kepala DPPKB Kota Solok, Ardinal, MKM dalam sambutannya mengatakan bahwa SSK merupakan program yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran.

“SSK ini diharapkan mampu menjadi wadah bagi program-program yang digulirkan oleh BKKBN seperti PIK Remaja dan Genre Goes to School dalam memperluas kesempatan kepada setiap remaja untuk dapat mengakses informasi, pendidikan, dan konseling kesehatan reproduksi dan seksual, gizi, serta perencanaan kehidupan berkeluarga kedepannya,” ujar Ardinal.

Narasumber pada sosialisasi ini adalah Tedy Arlan, S.Sos selaku Tim Kerja Dalduk Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar dan Hasyuni Harti, M.Pd selaku Kepala SMPN 24 Kota Padang sebagai Kepala Sekolah Percontohan SSK terbaik tingkat 3 Nasional dan terbaik 1 tingkat Provinsi Sumbar.

Teddy Arlan menjelaskan bahwa SSK merupakan bentuk integrasi pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam kegiatan pembelajaran sekolah yang dapat bersifat gradual (bertahap) karena hanya meliputi beberapa bidang studi pada mata pelajaran tersebut.

“Tujuan diadakannya SSK adalah agar peserta didik yang ada di sekolah memiliki pengetahuan dalam mengatasi permasalahan kependudukan di Indonesia, perilaku berwawasan kependudukan demi membentuk keluarga berkualitas, pengetahuan yang utuh tentang masalah dan manfaat kependudukan setempat (local genius) serta mereka mampu menyajikan data mikro kependudukan tersebut dalam bentuk peta, grafik atau digital untuk dianalisa sederhana,” jelas Teddy.

Hasyuni Harti menambahkan bahwa salah satu indikator penting dalam membentuk Sekolah Siaga Kependudukan adalah seluruh anggota sekolah baik peserta didik dan tenaga pendidik harus secara bersama-sama berkomitmen dalam mengimplementasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ini ke dalam kebijakan dan kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah, baik kegiatan intra dan ekstrakurikuler.

“Salah satu contoh yang kami lakukan di SMPN 24 saat ini adalah kami menunjuk 10 orang siwa sebagai Duta SSK yang kemudian aktif membuka pojok diskusi kependudukan sehingga dengan banyaknya pojok kependudukan ini para siswa lain dapat semakin termotivasi dan ikut berpartisipasi untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran tentang kondisi kependudukan saat ini,” ungkap Hasyuni.

Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para guru dan kepala sekolah tentang Sekolah Siaga Kependudukan sehingga dapat diimplementasikan di sekolah masing-masing. (A2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *