sumbar.relasipublik.com // Tanah Datar
Suasana religius menyelimuti Surau Lintau, Jorong Tangah Padang, Nagari Tapi Selo pada Rabu malam (3/9) saat ratusan jamaah berkumpul dalam rangkaian Tabligh Akbar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara penuh kekhidmatan ini turut dihadiri jajaran pejabat utama (PJU) dan personel Polres Tanah Datar, Camat Lintau Buo Utara, Kapolsek Lintau Buo Utara, tokoh masyarakat, serta masyarakat lintas kalangan yang datang untuk menyemarakkan momen bersejarah kelahiran Rasulullah.
Kapolres Tanah Datar, AKBP DR. Nur Ichsan Dwi Septiyanto, SH, S.I.K, M.I.K, yang hadir sekaligus menyampaikan tausiyah, memberikan sentuhan makna tersendiri. Dalam penyampaiannya, ia menuturkan bahwa Surau Lintau adalah rumah ibadah ke-93 yang ia kunjungi, persis dengan lamanya masa pengabdiannya di Tanah Datar yang telah memasuki 93 hari.
“Ini bukan kebetulan. Angka 93 ini mengingatkan saya bahwa perjalanan spiritual dan pengabdian harus berjalan seiring. Semoga setiap kunjungan ke surau dan masjid membawa manfaat, baik bagi diri saya pribadi, jajaran Polres, maupun masyarakat Tanah Datar,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolres juga mengangkat realitas sosial yang tengah dihadapi Tanah Datar. Ia menyampaikan bahwa mayoritas penghuni tahanan dan Rumah Tahanan (Rutan) Batusangkar adalah pelaku tindak pidana narkoba. Kondisi ini, menurutnya, harus menjadi keprihatinan bersama sekaligus bahan renungan bahwa penyalahgunaan narkoba telah merusak tatanan sosial, keluarga, dan generasi muda.
“Banyak perilaku melawan hukum yang muncul karena iman yang rusak. Jika iman goyah, maka mudah bagi manusia terjerumus pada hal-hal yang merusak, mulai dari narkoba, pergaulan bebas, hingga tindak kejahatan lainnya,” tegas Kapolres.
Namun, AKBP Nur Ichsan tidak hanya berhenti pada peringatan. Ia juga menawarkan pendekatan humanis dalam mencegah perbuatan keji dan mungkar. Menurutnya, langkah preventif harus dimulai dari penguatan iman, pendidikan keluarga, komunikasi yang sehat antara orang tua dan anak, hingga lingkungan sosial yang kondusif.
“Polri tidak bisa bekerja sendiri. Mencegah kejahatan butuh sinergi, dimulai dari rumah, sekolah, hingga surau dan masjid. Mari kita bangun kebersamaan, saling mengingatkan, dan saling menjaga. Dengan cara-cara yang baik dan penuh kasih sayang, insya Allah kita bisa melindungi generasi muda dari kerusakan,” ujarnya dengan nada menyejukkan.
Tabligh Akbar yang digelar malam itu tidak hanya menjadi wadah memperingati kelahiran junjungan Nabi Muhammad SAW, tetapi juga momentum penting untuk menyatukan hati, memperkuat persaudaraan, serta membangun komitmen bersama menghadapi tantangan moral di tengah masyarakat(d13)