PADANG,RELASIPUBLIK–Dalam rangka penyusunan Roadmap Desa Wisata , Dinas Pariwisata Provinsi Provinsi Sumatera Barat menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama para praktisi pariwisata dan stakeholder se-Sumbar pada Senin (9/12-2024) di hotel Ocean Beach, Padang.
Kadis Pariwisata Sumbar dalam kesempatan ini diwakili oleh Kabid Doni Hendra menyebut penyusunan Roadmap Desa Wisata ini bekerja sama dengan tim LPPM UNP yang bertujuan untuk pengembangan potensi desa wisata di Sumatera Barat dan menjadikan Desa Wisata di Sumbar naik kelas dikancah Nasional.
“Diskusi FGD ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi, merumuskan prioritas dan menyusun langkah-langkah konkrit dalam pengembangan desa wisata di Sumatera Barat dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah, masyarakat desa dan pelaku usaha”. Ujar Doni.
Doni juga menghimbau kepada 338 Desa Wisata Sumbar yang telah terdata di jaringan desa wisata tingkat Nasional untuk selalu memperbaharui data dan selalu mengupdate data terkini mengenai kondisi desa wisatanya guna mendapatkan support program dari Kemendes.
Plt Kadis PMD Sumbar, Mahdianur menyampaikan bahwa untuk pengembangan desa wisata bisa dimaksimalkan melalui Bumnag/Bumdes
“Terkait pengembangan desa wisata sebenarnya untuk alokasi anggaran desa wisata bisa diupayakan melalui Bumnag/Bumdes yang ada di Nagari/desa tersebut dengan cara menggandeng Bumnag membuat unit usaha pengembangan potensi wisata desa yang melibatkan pokdarwis dan perangkat desa tersebut.” Ucap Mahdianur.
Sementara itu Kabid Ekosda, Bappeda Sumbar, Benni Sakti mengungkap bahwa pariwisata sumbar terbukti tumbuh progresif untuk menjadi lokomotif baru perekonomian daerah kedepan.
” Pengembangan pariwisata sumbar masuk dalam progul Sumbar Sejahtera dan prioritas target RPJPD 2025-2045 untuk penguatan desa wisata Sumatera Barat.” Tutur Benni.
Ketua TP2 Dewi Sumbar, M.Zuhrizul : Komitmen dan kolaborasi Pemerintah adalah Kunci Pengembangan Desa Wisata!
Ketua Tim Pengembangan dan Pemberdayaan Desa Wisata Sumbar (TP2 Dewi Sumbar) M.Zuhrizul menyoroti keberlanjutan pengembangan pembangunan desa wisata.
” Sampai sekarang kita masih belum memiliki kajian yang jelas terkait regulasi pengembangan desa wisata, apakah dengan semua penghargaan-penghargaan desa wisata yang kita dapatkan menjamin terbentuknya kestabilan perekonomian masyarakat desa itu sendiri. Jadi komitmen pemerintah sangat penting mewujudkan ini semua”. Ucap Zuhrizul yang akrab dipanggil Mak Etek.
“Oleh karena itu kita sekarang duduk bersama untuk menciptakan roadmap yang jelas sebagai basicly segment industri pariwisata Sumbar yang berbasis wisata edukasi sebagai potensi yang bisa dijual kepada wisatawan. Selain komitmen bersama ada kolaborasi semua pihak penting baik antara pemerintah dengan asossiasi maupun perangkat nagari.” Lanjutnya
Bagi Dr. Satria Harris, seorang akademisi yang konsen dengan Branding dan Marketing Pariwisata percaya bahwa challenge desa wisata saat ini yaitu harus mempunyai identitas baru yang diciptakan melalui brand postioning, brand personality dan brand identity.
FGD penyusunan Roadmap Desa Wisata ini dihadiri oleh stakeholder se-Sumbar, Pakar Sejarah Pariwisata Prof. Siti Fatimah, Praktisi Pariwisata, Akademisi, TP2 Dewi Sumbar, ASITA, PHRI, Dewisnu Sumbar dan Walinagari serta Pokdarwis.(**)