Berita UtamaDaerahKabupaten Tanah DatarTERBARU

Tari Kolosal Malomang Meriahkan Festival Limo Kaum

104
×

Tari Kolosal Malomang Meriahkan Festival Limo Kaum

Sebarkan artikel ini
Festival Limo Kaum Malomang di Nagari Limo Kaum, dibuka oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM. Sabtu (22/7/2023) di Jorong Labuah Bawah Nagari Limo Kaum.

Relasipublik, Tanah Datar – Pembukaan program satu nagari satu event Festival Limo Kaum Malomang di Nagari Limo Kaum dibuka secara resmi oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM. Sabtu (22/7/2023) di Jorong Labuah Bawah Nagari Limo Kaum.

Ditandai dengan menyalahkan api untuk Malomang oleh Bupati Eka Putra, festival tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan sebuah tari kolosal yang diberi nama “Tari Malomang”.

Tari kolosal Malomang yang merupakan sebuah karya koreografer Fadila Oziana, S. Sn yang dibawakan oleh lebih dari 50 orang penari mulai dari anak-anak, remaja dan juga para ibu-ibu yang berasal dari setiap jorong yang ada di Nagari Limo Kaum itu mampu membuat Bupati Eka Putra dan seluruh undangan terpesona.

Tari terinspirasi dari salah satu tradisi yang ada di Minangkabau, yaitu Malomang. Tradisi ini sudah berlangsung sejak zaman dulu, dan masih diturunkan dari generasi ke generasi hingga saat ini. Biasanya tradisi ini dilakukan pada acara-acara besar seperti menyambut hari raya Idul Adha, menyambut tahun baru islam dan dan acara lainnya.

Pola-pola yang dibentuk dalam koreografi tari Malomang juga menggambarkan beberapa unsur dalam Malomang, seperti kerjasama, kepekaan rasa, gotong royong dan yang lainnya.

Bupati Eka Putra dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Festival Limo Kaum Malamang, terutama kepada panitia yang di pelopori oleh para pemuda.

“Dari beberapa festival yang saya hadiri, festival Malomang ini memiliki nilai lebih. Karena Saya melihat bagaimana semangatnya bundo-bundo yang ikut berkecimpungan dengan anak-anak gadis dan anak mudanya untuk ikut menampilkan tari yang terbaik dengan tari kolosal Malamong,” ungkapnya.

Bupati Eka Putra juga sampaikan tari kolosal malomang tersebut akan dilakukan penilaian dan berpeluang untuk ditampilkan pada Festival Pesona Budaya Minangkabau tahun 2023 yang akan digelar pada bulan Desember mendatang di Istano Basa Pagaruyung.

Diakhir sambutannya, Eka Putra juga memuji Festival Limo Kaum yang ternyata dilaksanakan secara berkelanjutan dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

“Ini adalah strategi jitu yang diimplementasikan oleh anak-anak nagari Limo Kaum, yaitu strategi bagaimana menggerakkan perekonomian masyarakat dengan mengimplementasikan program unggulan kami ini sehingga perekonomian kita hidup dan UMKM kita berjalan,” tukasnya

Sebelumnya, Ketua pelaksana festival M. Husein menyampaikan bahwa tradisi Malamang sangat membawa kemajuan untuk masyarakat, baik itu di ranah maupun di rantau.

“Alhamdulillah, sampai saat ini masyarakat Limo Kaum yang ada di delapan jorong masih melakukan itu. Maka berangkat dari hal itu kami ingin membuka kembali dan mudah-mudahan kita bisa mengembangkan tentang Malamang itu sendiri yang tujuan akhirnya bisa memberikan dampak kepada kita terutama dari sektor ekonomi kreatif,” ujarnya.

M. Husein mengatakan, kegiatan Festival Malomang akan dilaksanakan selama tiga hari dan akan dimeriahkan dengan penampilan tari kolosal yang menggambarkan tentang keberagaman di nagari Limo Kaum. Selain itu juga akan ada perlombaan antar jorong yang tujuannya untuk menguatkan kembali rasa emosional dan kebersamaan masyarakat.

Dikesempatan tersebut, M Husein juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah yang sudah menunjuk dan mempercayakan kepada nagari Limo Kaum untuk menggelar event ini.

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi yang pertama atau yang terakhir, tapi ini Insya Allah akan kita lanjutkan karena ini merupakan sebuah program unggulan yang betul-betul membangkitkan kembali apa yang selama ini hilang. Dan kami dari panitia sangat berterima kasih, mudah-mudahan ini memang akan selalu kita lanjutkan untuk seterusnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Wali Nagari Limo Kaum Gusrial sampaikan tradisi Malomang adalah tradisi yang sudah turun temurun yang dilaksanakan setiap hari raya lebaran haji. Namun katanya, tradisi tersebut saat ini sudah mulai berkurang.

“Untuk itu, melalui festival ini kita coba mengangkat kembali dari masyarakat, dengan kuliner Lamang tersebut nagari Limo Kaum juga ditetapkan sebagai Nagari wisata bersama 16 nagari lainnya di Kabupaten Tanah Datar dengan kategori budaya sejarah dan kuliner,” ungkapnya.

Gusrial juga mengharapkan dukungan dari masyarakat, baik di ranah maupun di rantau untuk mendukung festival Malamang sebagai program unggulan satu nagari satu event.

Turut hadir di kesempatan tersebut ketua DPRD Tanah Datar H. Rony Mulyadi Dt. Bungsu, Forkopimda, Pimpinan OPD, Camat dan Wali Nagari se Tanah Datar ribuan ribuan masyarakat. (d13)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *