PADANG PANJANG, RELASIPUBLIK.COM– Akademi Keperawatan (Akper) Nabila Padang Panjang gelar edukasi dan pemeriksaan kesehatan gratis yang diikuti 40 orang warga. Kegiatan berlangsung di wilayah kerja Puskesmas Kebun Sikolos, Padang Panjang.
Kegiatan ini meliputi cek tekanan darah, senam pagi, serta edukasi tentang penerapan terapi musik dalam manajemen kecemasan pada penderita penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit degeneratif lainnya.
Dosen Pembimbing, Ns. Febria Syafyu Sari, M.Kep kepada Kominfo, Selasa (18/2/2025) menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk pemenuhan capaian kompetensi mahasiswa dalam mata kuliah promosi kesehatan melalui pengabdian masyarakat.
“Melibatkan kolaborasi antara Puskesmas Kebun Sikolos dan beberapa mahasiswi Akper Nabila dengan 40 peserta yang merupakan bagian dari program mingguan Puskesmas Kebun Sikolos,” sebutnya.
Pengabdian masyarakat ini mengusung tema “Penerapan Terapi Musik dalam Manajemen Kecemasan pada Pasien Diabetes Melitus dan Penyakit Kronis Lainnya”. Tujuannya, agar masyarakat memahami cara menurunkan kecemasan pada penderita penyakit kronis.
“Terapi musik telah terbukti bermanfaat tidak hanya untuk kesehatan mental, seperti mengurangi kecemasan dan stres, tetapi juga untuk kesehatan fisik, seperti menormalkan kadar kolesterol, mengelola nyeri, menstabilkan tekanan darah, mencegah risiko penyakit jantung, serta meningkatkan kualitas tidur, terutama pada lansia,” ujar Febria.
Ia menambahkan bahwa terapi musik merupakan pendekatan non-farmakologis yang semakin populer dalam dunia kesehatan. Berbagai penelitian menunjukkan, musik dapat memengaruhi sistem saraf pusat, membantu menyeimbangkan hormon, dan meningkatkan kesejahteraan psikologis.
“Ini adalah metode yang mudah diakses, murah dan efektif untuk mendukung kesehatan holistik,” katanya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal memperluas penerapan terapi musik dalam manajemen kesehatan di masyarakat. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi bisa diadopsi puskesmas dan institusi kesehatan lainnya,” tutur Febria.
Sementara itu Kepala Puskesmas Kebun Sikolos, Rita Sukrina, S.Tr.Keb menyambut baik kolaborasi ini. “Kami mengapresiasi inisiatif Akper Nabila dalam mendukung program kesehatan masyarakat. Edukasi seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara-cara alternatif dalam mengelola penyakit kronis,” ujarnya.
Sementara itu, dr. Yenni Asril, penanggung jawab Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Puskesmas Kebun Sikolos, menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam penanganan penyakit kronis.
“Terapi musik bisa menjadi pelengkap yang baik selain pengobatan medis konvensional,” katanya.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari peserta. Salah seorang peserta, Sari (52) mengaku merasa lebih rileks setelah mengikuti sesi terapi musik. “Saya penderita hipertensi, dan selama ini sering merasa cemas. Setelah mendengarkan musik yang diputar, saya merasa lebih tenang dan lega,” ujarnya.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian global. Pendekatan non-farmakologis seperti terapi musik dinilai dapat menjadi solusi tambahan untuk mengurangi beban penyakit ini. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Advanced Nursing (2022) menyebutkan terapi musik efektif mengurangi tingkat kecemasan hingga 30% pada pasien penyakit kronis.
Dengan demikian, inisiatif Akper Nabila dan Puskesmas Kebun Sikolos ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi peserta, tetapi juga membuka jalan bagi integrasi terapi musik dalam sistem kesehatan masyarakat secara lebih luas. (gito)