Sawahlunto, Relasi Publik.
Dalam upaya peningkatan pencegahan dan penanganan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sawahlunto meluncurkan sistem Panggilan Darurat Bencana (PERDANA) serta aplikasi Sistem Informasi Pelaporan Bencana (SIPOLAN) dan membentuk Forum Pengurangan Resiko Bencana (F – PRB). PERDANA dan SIPOLAN serta F – PRB tersebut secara resmi dikukuhkan dan diluncurkan oleh Walikota Sawahlunto Deri Asta bersama jajaran Forkopimda, pada Rabu 29 /9 di GPK.
Dalam.kesempatan tersebut, Kepala Kesbangpol – PBD Kota Sawahlunto, Adriyusman, mengatakan bahwa PERDANA dan SIPOLAN serta F – PRB ini sangat bermanfaat dalam mengatasi kendala keterbatasan data/informasi dalam pencegahan dan penanganan bencana.
“Data/informasi yang lengkap ini sangat berguna dalam menunjang kerja kami di lapangan. Selama ini boleh dikata kita masih kekurangan di data – data ini, makanya sekarang ini melalui F – PRB, PERDANA dan SIPOLAN ini data bisa lebih dilengkapi,” ujarnya.
Ditambahkan Adriyusman, pernah ada kejadian bencana pohon tumbang yang menutupi jalan. Karena informasi yang sampai ke pihak BPBD tidak lengkap, sehingga personel dan peralatan yang dikirimkan tidak mencukupi dengan kejadian yang ditangani.
“Jika dari awal datanya lengkap maka tentu kami bisa bekerja lebih cepat, langsung turun dengan kekuatan sesuai kejadian, tidak perlu menunggu dipanggilnya tambahan personel dan alat,” ungkapnya.
Walikota Sawahlunto Deri Asta dalam sambutannya berpesan agar keberadaan PERDANA serta SIPOLAN serta F – PRB ini untuk meningkatkan supply data dan pemetaan kerawanan bencana. Tak hanya itu, F – PRB juga diajak untuk mendampingi masyarakat dalam melakukan pencegahan potensi kerawanan bencana.
“Bencana paling rawan di Sawahlunto adalah tanah longsor. Kami berpesan pada F – PRB ini untuk turun dan mendampingi masyarakat yang rumahnya rawan terkena longsor ini, ajak mereka melakukan langkah – langkah pencegahan. Ini sangat bermanfaat dalam meminimalisir dampak kerugian dari bencana,” ujar Deri Asta.
Dengan sudah adanya sistem, aplikasi dan petugasnya, Deri Asta meminta agar kinerja dalam pencegahan dan penanganan bencana harus ditingkatkan.
“Ini langkah kita dalam melindungi masyarakat dari resiko bencana. Sedapat mungkin kita cegah, tapi yang namanya bencana tentu tidak semuanya bisa dicegah. Maka yang tidak dapat dicegah, maka kita tanggulangi semaksimal mungkin dengan sistem dan adanya F – PRB ini,” pungkas Deri Asta
Sementara itu Ketua DPRD Kota Sawahlunto, Ny. Eka Wahyu yang juga hadir dalam.kegiatan tersebut berpesan agar keberadaan PERDANA, SIPOLAN dan F – PRB pelaksanaannya dimonitoring dan dievaluasi berkelanjutan.
“Ini hal yang bermanfaat tidak hanya sekarang namun dalam waktu lama ke depannya. Sehingga agar terus optimal kinerjanya, harus dipantau dan dievaluasi terus menerus. Jika ada kendala segala macam, segera bisa dilakukan solusinya sehingga tidak menganggu atau.mengurangi kinerja,” ujar Eka Wahyu.
F – PRB Sawahlunto yang dikukuhkan tadi yakni dengan Koordinator Indra Yosef, dibantu sejumlah bidang seperti bidang Regulasi dan Advokasi Kebijakan, Bidang Manajemen Pengetahuan dan Penguatan Kapasitas, Bidang Partisipasi dan Pelembagaan, Bidang Humas dan Publikasi, dan Bidang Monitoring Evaluasi. (Jun)