PADANG, RELASIPUBLIK – Siaga Bencana ( Tagana) maksud dilaksanakan acara ini tersedianya petugas perlindungan sosial yang memiliki kepedulian aktif terhadap penanggulangan bencana, terciptanya kesiapsiagaan dan mitigasi dalam menghadapi kemungkinan terjadi bencana. Dan pelatihan operasi tanggap darurat bencana bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengurangan resiko bencana seperti, Gempa Bumi, tsunami, kebanjiran serta bentuk becana lainnya di Sumatera Barat
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit Datuak Malintang Panai membuka kegiatan Taruna Siaga Bencana (Tagana), dalam rangka penguatan informasi penanggulangan bencana bidang perlindungan dan jaminan sosial yang dilakasanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat di Kawana Hotel, Kamis (3/9/2020).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kadis Sosial Sumbar Jumaidi, S.Pd,. M.Pd, Kabid Linjamsos (Perlindungan Jaminan Sosial) Dinsos Sumbar, Irwan Basir, SH, MM, Dt. Rajo Alam, Kepala bidang Linjamsos, Sepala Seksi di Lingkungan Bidang Banjamsos, dan Panitia Penyelenggara beserta peserta yang hadir.
Selanjutnya peserta yang hadir pada kesempatan tersebut sebanyak 65 (enam puluh lima) orang, bersal dari Kasi/Petugas Dinsos Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat yang akan diberikan pelatihan dasar bagi petugas/personil dalam menghadapi bencana.
Nasrul Abit lebih lanjut berharap dengan adanya pelatihan tersebut agar dapat memberikan pengetahuan dasar tentang operasi tanggap darurat bencana baik dibidang shelter, layanan dukungan psikososial maupun manajemen logistik.
“Semoga bimbingan teknis pada kali ini dapat membawa hasil yang diharapkan dalam upaya mendukung program pemerintah pada percepatan penanggulangan bencana, apalagi masa pandemi Covid-19 saat ini,” harapannya.
Sementara Kabid Linjamsos Irwan Basir, Dt. Rajo Alam, juga mengatakan terkait masalah sosial yang sangat mendasar, yaitu masalah Covid-19. Kehadiran Wakil Gubernur kali ini dapat memberikan motivasi kita semua dalam menangani Covid-19 di Sumatera Barat.
“Prinsip dasarnya adalah 19 kabupaten/kota se Sumatera barat, yang bergelut dibidang kebencanaan baik bencana alam maupun bencana sosial. Interaksi yang dilakasanakan selama ini bahwasanya masalah kebencanaan harus dihadapi secara bersama apalagi kondisi sekarang ini,” kata Irwan Basir.
Selain itu Irwan Basir memberikan apresiasi kepada Wagub Sumbar bahwasanya pemuktahiran data yang sesuai dengan kondisi saat ini telah berjuang terhadap permasalahan sosial di kabupaten/kota maupun di Kementerian Sosial”, ucap Irwan Basir
Dan juga telah berperan di masyarakat tanpa mengurangi rasa memori kita, bahwasa satu-satunya pejabat Sumatera Barat yang langsung kancah publik, dalam rangka menyikapi kepentingan dan martabat orang banyak di Wamena Provinsi Papua.
Itu bentuk kepedulian yang mendasar oleh Nasrul Abit untuk rakyat Sumatera Barat, dan langsung juga menyerahkan, himpunan bantuan kepada saudara-saudara kita yang tertimpa permasalah sosial yang menyangkut masalah kearifan lokal yang telah jadi amanah,” sebut Irwan Basir.
Oleh sebab itu kepada kita semua apa lagi dengan masalah covid-19 artinya kesiap siagaan yang harus digaitkan oleh kita dan masayarakat. Salah satu semboyanya adalah bahwa makna masalah Corona ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga para angku, pemangku adat Ninik Mamak, yang ada di kabupaten/kota di Sumatera Barat.
Untuk ikut melibatkan diri dan wajib terlibat dalam menyikapi situasi kondisi apa yang menjadi peran protokol dari kesehatan.
Termasuk juga kawan kawan dibidang kebencanaan agar dapat menetralisir kondisi-kondisi yang ada. Mari sama-sama kita menjadikan momentum karena daerah kita adalah daerah-daerah yang mempunyai icon bencana tersendiri.
Mentawai juga ada, sering dikunjungi daerah yang betul-betul tersentuh dalam aspek2 pembangunan juga tersentuh terhadap aspek kemasyarakatan. Mari kita menjadi momentum pertemuan hari ini, dapat menjadi nilai-nilai kesetiakawanan kita bersama-sama.
(Biro Humas Setda Prov Sumbar)