Berita UtamaDaerahKota PadangpanjangTERBARU

Wako Padang Panjang Fadly Amran Dukung Pembentukan Tim Kordik RSUD

63
×

Wako Padang Panjang Fadly Amran Dukung Pembentukan Tim Kordik RSUD

Sebarkan artikel ini

PADANGPANJANG,RELASIPUBLIK— Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano mendukung terbentuknya Tim Koordinasi Pendidikan (Kordik) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Padang Panjang.

Terbentuknya Tim Kordik ini merupakan upaya agar RSUD tidak hanya sebagai fasilitas pelayanan kesehatan, tetapi juga sebagai wahana pendidikan, pelatihan dan penelitian bidang kedokteran dan kesehatan lain. Terkait hal tersebut, RSUD bekerja sama dengan 51 universitas dan akademi yang memiliki Prodi Kesehatan se-Sumatera Barat dan Riau.

“Ini seusai dengan visi misi kota kita sebagai Kota Pendidikan. Di Padang Panjang sudah ada pendidikan agama, pendidikan formal, pendidikan seni. Ke depan pendidikan tenaga kesehatan juga ada di Kota Padang Panjang melalui fasilitasi praktiknya di RSUD yang dikoordinir Tim Kordik nantinya,” ujar Wako Fadly saat membuka Rapat Pembentukan Tim Kordik di RSUD, Selasa (25/7).

Sementara itu, Direktur RSUD, dr. Lismawati R, M.Biomed, Sp.PA mengatakan keberadaan Tim Kordik ini turut mempengaruhi akreditasi rumah sakit. Oleh sebab itu pihaknya akan segera membentuk dan mempererat kerja sama dengan 51 universitas dan akademi yang memiliki prodi kesehatan.

“Kita akan menjadikan RSUD ini institusi pendidikan. Alhamdulillah teman sejawat 35 orang dokter spesialis, perawat, farmasi mendukung langkah ini,” sebutnya.

Senada dengan Dirut RSUD, Dekan Fakultas Kesehatan (FK) Unand, Dr.dr. Afriwardi, SH, Sp.Ko, M.A menyampaikan, menjadikan rumah sakit sebagai wahana pendidikan merupakan tuntutan undang-undang.

“Rumah sakit diharuskan menerima peserta didik, menjadikan rumah sakit tempat wahana pendidikan, wajib hukumnya sekarang. Pendidikan kesehatan ini berbeda dengan pendidikan lain karena pelayanan kepada manusia,” sebutnya.

Meskipun berbeda perguruan tinggi saat mendapatkan pendidikan kesehatan di rumah sakit, lanjutnya, kemampuan yang dimiliki mesti sama dan ada standardisasi yang harus diakui. (h**s)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *