Padang,relasipublik – Sejak beberapa hari belakangan, bentrok Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kawasan Jalan Permindo dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), viral di platform media sosial (Medsos), baik di Facebook, Tiktok, Instagram dan YouTube.
Dari penelurusan Perkumpulan Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (PJKIP) Sumbar, dukungan akan ketegasan Wali Kota Padang Fadly Amran dalam menertibkan kawasan Permindo agar bersih dari PKL, mengalir deras.
“PKL di kawasan jalan Permindo kita relokasi ke dalam Fase VII Pasar Raya. Siapa yangau silahkan mendaftar, kalau tidak, tidak ada diskusi,” tegas Wako Fadly Amran saat menemui PKL yang demo ke rumah dinas wali kota di Jalan A Yani Padang, pekan lalu.
“Saya Wali Kota Padang, bukan Wali Kota satu dua orang. Saya harus memperhatikan aspirasi semua warga Kota Padang, bukan hanya kelompok-kelompok tertentu. Pedagang yang sekarang yang menempati Fase VII juga curhat pada saya, jadi harus ada keadilan. Semua harus kita perlakukan sama,” ucap Wako Fadly Amran.
Ketegasan Wako Fadly Amran itu mendapat pujian warganet di hampir semua platform media sosial.
Jejeng Sumardi dalam tanggapannya di akun Facebook menyatakan “Bagus Pak Wali, memang tegas terhadap pedagang, demi keteraturan pedagang”
Lalu Via Laurhen mengatakan, “Iyo Rancak Ketegasan Bapak Wako Padang.
Begitu juga dengan Wako Bukittinggi, tegas, adil dane mensejahterakn rakyat. Ba a kota kota dan lain, lai sarupo beliau nan baduo ko”
Sementara itu Ardhy Hafiez dalam komentarnya di Facebook mengatakan “Pendesterian/trotoar adalah fasilitas untuk pejalan kaki warga kota. Dan itu dibuat dengan biaya pajak warga.
Pendesterian danntaman kota serta kelengkapan lainnya, tetap masuk lampu-lampu hiasnya, bangku adalah properti warga kota yang menikmati suasana keindahan kota kita, bukan untuk berjualan K5.
Mohon tegas Pak Wali, jangan kasih longgar, nanti kota ini akan jadi rusak bila dibiarkan akan menjadi dilema dan sukar mengaturnya”
Sedang kata Amri. JnRahman “Yang Namo mangaleh di kaki limo, kalo lah Ndak dilarang, akan banyak urang yang mangaleh di tangah jalan. Kecek sebagian urang mangaleh yang Suko mangaluah ‘ijankan urang ka mambali, langau se Ndak Ado yang singgah’ Semoga ada solusi bersama”
Lain lagi komen Hatma Linda “Kalau lah masuk kasadonyo ka dalam, si pembeli pasti masuk membeli, betul Pak Wali”
Sedangkan Khudri Muhammad menambahkan “Kalau lah masuak sadonyo, rami mah”
Sedangkan Twoefly Se berkomentar “Keren Pak Wali. Memang harus jelas dan ada ketegasan”
Kata Sikumbang Bagindo Sutan “ buek gerakan masyarakat belanja ke fase 7 Pak Wali. Insyaallah akan rami, kalau Kito basamo-samo sepakat dan mendukung dengan program yg pak wali canangkan untuk pasa raya nan tacelak, tertib dan tertata. Itu harapan kami selaku warga kota”
Ratusan bahkan ribuan komentar warga di berbagai akun media sosial itu, memang lebih banyak yang mendukung penertiban oleh Tim Satpol PP dan mengapresiasi ketegasan Wali Kota Padang, Fadly Amran.
Apresiasi yang sama pada ketegasan Wako Fadly Amran juga disampaikan Ketua Perkumpulan Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (PJKIP) Sumbar, Almudazir, SS, WU. Menurutnya, ketegasan Wako Fadly sudah tepat, karena tidak saja untuk kepentingan dan keadilan sesama pedagang di Pasar Raya, tapi juga untuk melindungi hak pengguna jalan yang melintasi kawasan Permindo.
“Kita sepakat dengan apa yang disampaikan Wako Fadly Amran bahwa beliau adalah wali kota Padang, bukan wali kota untuk satu dua kelompok saja,” jelas Almudazir.
Namun Almudazir be harap, agar tidak ada PKP Permindo yang merasa di anaktirikan, maka pembagian lapak di dalam Fase VII harus dilakukan secara transparan dan terbuka.
“Soal pembeli, kita yakin ke depan bakal lebih ramai masuk ke Fase VII, karena tidak adalagi yang berdagang di kawasan Permindo. Tinggal lagi bagaimana strategi pedagang melayani pembeli, keramahan tentu lebih penting,” ungkap Almudazir yang juga Pengurus Jaringan Pemred Sumbar (JPS).
Kepada Wako Fadly Amran, Almudazir berharap agar disiapkan langkah langkah strategis dan program-program yang membuat pengunjung pasar raya lebih ramai.
“Kalau perlu, dibuat iven-iven kesenian dan budaya atau lainnya, yang pada intinya mendatangkan orang ke Pasar Raya.. Kalau orang ramai datang, mereka pasti akan tertarik untuk belanja,” pungkas Almudazir. (**)