PADANG, RELASIPUBLIK.com — Fokus Pemerintah Kota Padang Panjang adalah menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan basis kekuatan lokal, mulai dari pendidikan, perdagangan, ekonomi kreatif, dan pariwisata budaya-religi.
Ekspos Visi Pembangunan Ekonomi Padang Panjang itu disampaikan Wakil Wali Kota, Allex Saputra dalam Sarasehan Ekonomi Sumatera Barat 2025 di Aula Anggun Nan Tongga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumbar, Kamis (24/7/2025).
Disebutkan Wawako Allex, Visi Wali Kota Hendri Arnis dan dirinya selaku Wakil Wali Kota untuk lima tahun ke depan adalah
“Padang Panjang Kota Serambi Mekkah yang Maju, Sejahtera dan Bermarwah,”.
“Kami percaya bahwa transformasi ekonomi harus menyentuh masyarakat paling bawah, tanpa meninggalkan nilai-nilai agama dan budaya,” sampainya.
Untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, Pemko menjalankan lima pendekatan utama. Di antaranya modernisasi pasar rakyat dan UMKM, pengembangan ekonomi digital dan industri kreatif. Lalu, revitalisasi pariwisata budaya dan religi, pembangunan infrastruktur dan SDM, serta kemitraan multipihak, termasuk TNI, BUMN, dan swasta.
Adapun tiga program unggulan yang akan berkontribusi besar untuk pertumbuhan ini di antaranya Revitalisasi Pasar Pusat dan Pasar Sayur Bukit Surungan. Kedua Padang Panjang Creative Hub dan Youth Centre, serta pengembangan Islamic Centre sebagai Destinasi Wisata Religi.
Dikatakannya, Padang Panjang saat ini menetapkan target pertumbuhan ekonomi naik dari 5,15% menjadi 7,65%. Pengangguran turun dari 4,94% menjadi 1,05%. Kemiskinan ditekan dari 5,31% menjadi 1,65%. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat menjadi 86,00 dan Gini Ratio turun menjadi 0,201, atau terendah di Sumatera Barat.
“Ini bukan sekadar angka, tapi komitmen kami pada kesejahteraan masyarakat Padang Panjang,” katanya.
Selain itu, tambahnya, saat ini Padang Panjang berupaya menjadi kota ramah investasi. Mulai dari perizinan cepat, kajian investasi aktif, serta menjalin kemitraan produktif dengan PT KAI, ISI Padangpanjang, dan jajaran TNI untuk optimalisasi aset strategis dan lahan produktif di kota ini.
“Program ekonomi kami menyasar kebutuhan dasar masyarakat seperti program pendidikan termasuk transportasi pelajar. Beasiswa mahasiswa dan calon ulama. Tabungan Bersama tanpa bunga untuk pelaku UMKM. Satu Rumah Tangga Satu Hafiz, Istana Lansia dan Graha Disabilitas,” jelasnya.
Semua ini, katanya lagi, dirancang agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya terasa di pusat kota, tapi menyebar hingga ke setiap kelurahan.
Sebelumnya, kegiatan ini dibuka Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, dihadiri kepala Perwakilan BI, kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kepala DJPb, bupati dan wali kota se-Sumatera Barat. Dari Padang Panjang turut hadir Asisten II Setdako, Ewasoska dan lainnya.
Wagub Vasko menyampaikan, kegiatan sarasehan pertumbuhan ekonomi adalah forum pertemuan atau diskusi yang melibatkan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah, pelaku usaha, dan ekonom. Untuk membahas isu-isu ekonomi terkini dan merumuskan strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Forum ini bertujuan menyamakan persepsi, bertukar ide, serta mencari solusi atas tantangan yang dihadapi dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional. Serta mencari solusi bagaimana Sumbar ini lebih baik pertumbuhan ekonominya,” sampai Vasko. (Gito)