NasionalTERBARU

13 PCNU Sumbar Minta KH Said Pimpin Kembali PBNU di Muktamar Lampung

126
×

13 PCNU Sumbar Minta KH Said Pimpin Kembali PBNU di Muktamar Lampung

Sebarkan artikel ini

PADANG,RELASIPUBLIK– Sebanyak 13 dari 19 Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten dan Kota di Sumbar, menginginkan Prof. KH Said Aqil Siradj kembali menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU). Mereka melihat, sejak dipimpin KH. Said Aqil, NU makin berkembang dan semakin eksis di ranah kepemimpinan nasional.

Sikap 13 PCNU di Sumbar itu, diproklamirkan dalam pertemuan silaturahmi dengan Tim Kampanye Pemenangan KH. Said Aqil Siradj, Sabtu (27/11/2021) di Mercure Hotel Padang.
Kedatangan tim pemenangan KH. Said Aqil ke Sumbar, yang terdiri dari Marwan Jafar dan Lukman Edy, sekaligus mendampingi kunjungan Ketua Tanfidziyah PBNU KH. Said Aqil ke Universitas NU (UNU) Sumbar dan ke Universitas Negeri Padang (UNP).
Kepada wartawan, Lukman Edy yang didampingi Kordinator Wilayah Sumatera Barat Febby Dt Bangso (FDB) menyampaikan bahwa sangat besar kecintaan dan keinginan nahdiyin agar KH. Said Aqil kembali memimpin PBNU. Terbukti, sudah lebih separo dari kepengurusan PCNU di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, sudah menyatakan kebulatan tekadnya mendukung Prof. KH. Said Aqil Siradj.
“Sejauh pendataan yang kita lakukan, tanpa mendahului Tuhan, KH Said Aqil akan kembali memimpin PBNU. Sudah lebih 250 PCNU yang secara tegas menyatakan berada di gerbongnya KH. Said Aqil,” ujar Lukman Edy, mantan Menteri Desa dan PDTT, di dampingi sejumlah Ketua PCNU Kab/Kota di Sumbar.
Selain bersilaturahmi, lanjut Lukman Edy, kedatangan tim pemenangan KH. Said Aqil ke Sumbar juga untuk menyerap aspirasi dari para pengurus PCNU, untuk penyusunan program kerja PBNU 5 tahun mendatang.
“Kita ingin tahu, apa saja yang menjadi keinginan dan harapan dari nahdiyin serta pengurus PCNU di Sumbar terhadap PBNU,” ungkap Lukman Edy yang mengaku haru menyaksikan ketegasan sikap 13 PCNU yang hadir mendukung KH. Said Aqil.
Ditambahkan FDB, kalau ditanya hati dari ketua dan pengurus PCNU di Sumbar, dipastikankan 100 persen memdukung Prof. KH. Said Aqil Siradj kembali menjadi Ketua Umum PBNU. Namun, kondisi itu sedikit terganggu dengan adanya intervensi dari oknum pengurus PWNU Sumbar.
“Dalam silaturahmi itu terungkap, beberapa PCNU mengaku ditekan untuk tidak menghadiri silaturrahmi dengan Ketua Umum PBNU oleh oknum PWNU Sumbar. Walau begitu, 13 PCNU ini mengabaikannya, karena kecintaannya pada KH. Said Aqil dan menghadiri silaturahmi tersebut,” ucap FdB.
Di sisi lain, FDB mengecam perbuatan atau tindakan intimidasi dari oknum PWNU tersebut, karena diduga berada di kubu sebelah yang juga berkeinginan merebut posisi Ketuq Umum PBNU.
“Kita di Minangkabau tidak ada ajaran untuk melarang orang bersilaturrahmi. Bahkan sampai pada ancaman akan dipecat jika menghadiri silaturahmi ini. Kan tidak elok. Ini Sumatera Barat bung , kemerdekaan berfikir dan berpendapat menjadi tolak ukur peradaban , jangan hanya karena kepentingan pilih memilih kita lupa akan adab dan memutus silaturahim,” tegas FDB yang juga Bwndahara ISNU Sumbar.
Terkait dengan pengunduran pelaksanaan Muktamar NU, sejumlah PCNU di Sumbar sangat menghormatinya. Apalagi untuk kepentingan kesehatan masyarakat. Karena pemerintah dan Satgas Covid-19 menetapkan PPKM Level 3 di semua daerah mulai 24 Desember. Dan itu bertepatan dengan jadwal Muktamar, karena itu panitia menghargai keputusan pemerintah dengan mengundur jadwal Muktamar ke awal tahun 2022 di Lampung.
“Kita mempertimbangkan kemaslahatan lebih luas ketimbang dipaksanakan tetap apalagi digeser. Terus terang soal dukungan kepada KH Said sudah clear, mau muktamar sekarang, besok atau lusa, dimajukan dan mundur pun KH Said Insya Allah diamanahkan nahdiyin se. Indonesia lagi menjadi Ketum PB NU ” ujar Lukman Edy.
Mewakili 12 PCNU kab/kota yang hadir, Ketua PCNU Pasaman Barat, H. Syawal Suro menegaskan bahwa kehadirannya bersama pengurus PCNU lainnya ke Padang, atas undangan Ketua Tanfidziyah PWNU Sumbar
“Kita hadir karena undangan Ketua PW NU Sumbar atas permintaan PB NU Pusat. Justru salah kalau kami tidak datang, ini bentuk hormat kepada perintah Ketua Tanfiziah PW NU Sumbar, sekaligus bersilaturahmi dengan Tanfidzyah tertinggi kami yakni KH Said. Tak ada yang bisa melarang” tegas H. Syawal. (ms/)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *