PADANG, RELASIPUBLIK – Keteladanan puluhan tokoh-tokoh pejuang asal Sumatera Barat merupakan sebuah modal yang sangat besar untuk membentuk karakter generasi muda untuk bisa berkembang dan muncul di pentas nasional.
“Kita punya ratusan orang tokoh dari berbagai masa yang meninggalkan keteladanan yang bisa dicontoh oleh generasi muda. Keteladanan itu harus terus digali, dieksplorasi salah satunya melalui bedah buku kisah perjuangan mereka,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat memberikan sambutan beda buku in memorial Samik Ibrahim yang berjudul “Membumikan Muhamadiah” di Istana Gubernur, Sabtu (21/8/2021).
Gubernur mengatakan banyak tokoh asal Sumbar yang memiliki kualitas yang saat ini disebut manusia seutuhnya. Tokoh-tokoh itu selain menjadi ulama, pejuang yang pemberani dan cerdik pandai sekaligus menjadi seorang saudagar. Kisah perjuangan mereka, karakter yang berdasarkan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah adalah contoh terbaik bagi generasi muda saat ini.
Menurutnya semakin banyak digelar kegiatan seperti bedah buku tentang sosok pahlawan itu akan semakin baik karena generasi muda akan memiliki banyak referensi untuk mengembangkan kualitas diri sendiri.
Ia menilai sosok Samik Ibrahim yang juga merupakan salah seorang tokoh Muhammadiyah merupakan pribadi yang lengkap. Memiliki ilmu agama, memiliki keberanian sehingga tidak gentar berkonfrontasi dengan Belanda dan Jepang bahkan sampai beberapa kali ditahan penjajah, juga memiliki jiwa enterpreneur.
“Karakter seperti inilah sesungguhnya yang diharapkan dari generasi muda Sumbar saat ini agar bisa muncul sebagai sosok berpengaruh di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
Mahyeldi menilai banyaknya tokoh-tokoh dari Sumbar di masa lalu adalah hasil dari sistem pendidikan di tingkat Nagari yang komprehensif. Pendidikan keluarga, pendidikan surau, pendidikan lapau hingga pendidikan formal-lah yang menempa mereka sehingga menjadi pribadi yang komplet.
“Darah mereka mengalir dalam darah generasi muda Sumbar saat ini. Kita tinggal menggali keteladanan itu melalui semua referensi yang bisa didapatkan salah satunya dengan bedah buku,” katanya.
H.A. Samik Ibrahim Gelar Rajo Garak Bumi (8 Agustus 1908 – 24 November 1978) adalah salah seorang tokoh pejuang, saudagar dan pendiri Muhammadiyah berasal dari Nyiur Gading, Koto Baru Kambang, Kecamatan Lengajang, Kabupaten Pesisir Selatan.
Dalam perjuangannya ia tidak segan berkonftrontasi langsung dengan penjajah Belanda dan Jepang hingga harus beberapakali merasakan dinginnya terali penjara penjajah.***
BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR