Kota Solok,relasipublik– KPU Kota Solok mengadakan sosialisasi dan simulasi tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024 bersama penyandang disabilitas di Mami Hotel Kota Solok pada Selasa (6/2/24).
Kegiatan ini dihadiri oleh 66 perwakilan penyandang disabilitas se-Kota Solok dan instansi terkait, bertujuan untuk memastikan tidak ada suara rakyat yang hilang.
Yance Gafar, Ketua Divisi Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Solok, menyampaikan persiapan KPU untuk mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas dalam Pemilu 2024.
“Logistik pemilu sudah datang, termasuk alat bantu untuk pemilih tuna netra seperti surat suara braille dan TPS keliling bagi yang tidak memungkinkan datang ke TPS,” ujar Yance.
Yance menekankan bahwa seluruh 236 TPS di Kota Solok harus ramah disabilitas. Penyandang disabilitas diprioritaskan dalam pencoblosan, tanpa perlu mengantri, dan didahulukan bersama ibu hamil dan lansia.
“Bagi penyandang disabilitas berusia 17 tahun ke atas, lakukan rekam KTP agar bisa menggunakan hak pilihnya,” imbaunya.
Mira Fransiska, pemateri penyandang disabilitas, menegaskan hak suara penyandang disabilitas yang tercantum dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
“Penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama sebagai pemilih, calon anggota DPR/DPD/Presiden/Wakil Presiden/DPRD, dan penyelenggara pemilu,” jelas Mira.
Mira berharap slogan TPS ramah disabilitas bukan hanya omongan semata, dan mengajak penyandang disabilitas untuk tidak menyerah dan percaya diri dalam menggunakan hak pilihnya.
“Yakinlah bahwa kita bisa mengubah dunia,” pesannya.
Sosialisasi ini merupakan langkah penting KPU Kota Solok dalam mewujudkan pemilu yang inklusif dan aksesibel bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas. (A2)
