Berita UtamaKota PadangOpiniTERBARU

KKN TEMATIK UNAND 2024 MENGEMBANGKAN OLAHAN AMPIANG SEBAGAI CEMILAN “ RANGKIANG AMPIANG PULUIK CRISPY ” KHAS BATIPUAH BARUAH

142
×

KKN TEMATIK UNAND 2024 MENGEMBANGKAN OLAHAN AMPIANG SEBAGAI CEMILAN “ RANGKIANG AMPIANG PULUIK CRISPY ” KHAS BATIPUAH BARUAH

Sebarkan artikel ini

Oleh: KKN PPM TEMATIK UNAND BATIPUAH BARUAH

Ampiang merupakan makanan khas daerah Sumatera Barat yang berasal dari beras ketan yang ditumbuk dalam lesung sehingga berubah bentuknya dari bulir menjadi pipih. Ampiang hingga saat ini masih dijaga kelestariannya oleh Masyarakat Ladang Laweh Nagari Batipuah Baruah, Kecamatan Batipuh, Tanah Datar, Sumatera Barat. Setiap bulannya terdapat kurang lebih 50 liter ampiang yang diproduksi di Ladang Laweh.

Masyarakat Ladang Laweh masih tetap mempertahankan pengolahan ampiang secara tradisional. Ibu Wati contohnya. Beliau merupakan salah satu pemilik usaha ampiang yang ada di Ladang Laweh. Bersama dengan Ibu Yen dan Bu Ris, beliau bertiga memodali usaha ampiang tersebut. Ibu Wati bersama rekannya memilih menggunakan cara tradisional karena menurutnya jika ampiang ini diproduksi dengan alat atau mesin maka hasilnya menjadi kurang bagus.

Ketika saya bertanya kepada Bu Ris kenapa masih mau mengampiang sementara penjualan ampiang itu tidak meningkatkan ekonomi. Ibu Ris itu menjawab di Ladang Laweh sendiri yang masih memproduksi ampiang dengan cara tradisional hanya kami kalau tidak mengampiang kedepannya ampiang ini pasti akan hilang sementara yang kita tau kalau ampiang ini merupakan warisan turun temurun yang harus kita jaga.

Mantan Walijorong Ladang Laweh Wisrizal Dt. Lelo Sutan bersama anaknya dan Arif Rahman ( Walijorong Ladang Laweh sekarang ) pernah berupaya menjadikan ampiang sebagai bahan baku olahan pembuatan kue yang diberi nama “ Rangkiang Ampiang Puluik Crispy ” Ide tersebut mulai pada tahun 2020 saat Covid bahkan Ampiang Puluik Crispy sudah terjual hingga ke luar kota tetapi sayangnya usaha yang dibuat oleh Pak Arif dan rekannya berhenti di tengah jalan karena rekannya Pak Arif sudah bekerja di Luar Kota sehingga tidak ada penerusnya lagi.

Masyarakat Ladang Laweh berharap kepada pemerintah Tanah Datar dan khususnya masyarakat Sumatera Barat menaruh perhatian khusus terhadap ampiang dan olahan dari ampiang , karena tanpa kita pungkiri bahwa ampiang juga bisa menjadi olahan makanan beraneka macam bentuk hal tersebut seharusnya bisa menjadi jembatan bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian dengan menjaga kelestarian ampiang itu sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *