LIMAPULUH KOTA, RELASIPUBLIK–Bupati Kabupaten Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo sambut kedatangan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, kemarin.
“Beliau melakukan kunjungan kerja ke BPTUHPT di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat,” katanya didampingi Wakil Bupati Rizki Kurniawan Nakasri, dan Kepala BPTUHPT drh. Gigih Tri pambudi, MM.
Dikatakan, agenda utama menteri Suharso ke Kabupaten Limapuluh Kota adalah untuk melihat langsung kondisi BPTUHPT dan proses pembangunan Museum Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang kemudian akan dilanjuti dengan perencanaan penataannya. Suharso Monoarfa mengatakan saat ini Internal Bappenas tengah mencari solusi evektif agar daerah daerah dapat seminim mungkin bergantung pada APBN
Menurutnya banyak sekali sumber pembiayaan yang bisa degerakkan untuk membangun darah seperti menggalang kerja sama dengan pihak swasta melalui mekanisme Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU
“Instrumen dan aturannya ada, metodologinya juga ada, sehingga transfer ke daerah dan dana desa tidak menjadi harapan,” kata Safaruddin DT Bandaro Rajo.
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, terkait (BPTU-HPT) Padang mengatas, ia mendorong agar daerah yang memiliki peternakan sapi yang telah berkembang bisa memiliki keluaran (output) lain sehingga bisa menjadi nilai tambah bagi daerah tersebut.
“Setiap daerah kalau sudah berkembang peternakannya yang keluar dari daerah itu harus dalam bentuk daging sehingga ada nilai tambah bagi daerah,” ulas Menteri PPN/Kepala Bappenas itu.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Limapuluh Kota memaparkan sektor potensial yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, diantaranya sektor pertanian, perternakan, pariwisata termasuk kawasan BPTU-HPT padang Mengatas.
“Kita sedang berbenah pak menteri, mudah mudahan dengan bantuan pak mentri, dalm rentang tahun 2021-2024 kita dapat meningkatkan populasi sapi 45.000 menjadi 100.000 ekor. Limapuluh Kota mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, mulai dari sektor pertanian, peternakan maupun pariwisata. Kita berharap pembibitan sapi di BPTU Padang Mengatas juga dapat ditransfer dan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar,” papar bupati.
Terkait pembangunan monumen bela negara yang saat ini tengah dikeroyok oleh 6 kementrian dibawah koordinasi Kemenkopolhukam melalui Inpres Percepatan Penyelesaian Pembangunan Monumen Bela Negara, dikatakan bupati diperkirakan dapat mendongkrak perekonomian Kabupaten Limapuluh Kota.
“Pembagunan monumen Bela Negara akan menjadikan Kabupaten Limapuluh Kota sebagai segitiga emas, dan tentu saja akan menggerakan sektor pariwisata. Mohon berikan kami bimbingan dan arahan pak menteri,” ujar Bupati. (Sutan Malin)