PESSEL, RELASIPUBLIK – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), malalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Lumpo, Kecamatan IV Jurai, melakukan pendekatan partisipatif, dengan cara mengajak masyarakat untuk menganalisa kondisi sanitasi mereka melalui suatu proses pemicuan.
Melalui upaya itu, sehingga masyarakat dapat berpikir dan mengambil tindakan untuk meninggalkan kebiasaan buang air besar mereka yang masih di tempat terbuka dan juga di sembarang tempat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinkes Pessel, Syahrizal Antoni, Rabu (19/10) terkait upaya yang sudah dilakukan jajarannya di UPT Puskesmas Lumpo, Kecamatan IV Jurai, dalam meningkatkan Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), agar daerah itu benar-benar terbebas dari Stop BABS.
“STBM adalah suatu pendekatan partisipatif yang mengajak masyarakat untuk menganalisa kondisi sanitasi mereka melalui suatu proses pemicuan, sehingga masyarakat dapat berpikir dan mengambil tindakan untuk meninggalkan kebiasaan buang air besar mereka yang masih di tempat terbuka dan sembarang tempat sebagai mana masih ditemui di beberapa nagari di daerah ini,” katanya.
Dia berharap kegiatan yang digelar di Nagari Lokus STBM Wilayah Puskesmas lumpo pada Minggu (15/10) lalu itu, benar-benar mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap arti penting hidup sehat yang dimulai dari lingkungan yang berseh dan terbebas dari berbagai bakteri dan bibit penyakit.
“Sebab pendekatan yang dilakukan dalam STBM ini adalah menimbulkan rasa malu kepada masyarakat tentang kondisi lingkungannya yang buruk. Sehingga bisa menimbulkan kesadaran akan kondisi yang sangat tidak bersih dan tidak nyaman sebagaimana dirasakan sebelumnya. Dari pendekatan ini juga akan muncul kesadaran bahwa sanitasi adalah masalah bersama,” ucapnya.
Dia menerangkan bahwa STBM 5 pilar yang ingin dicapai melalui kegiatan itu diantaranya, stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.
“Dari pantauan lapangan, terlihat masyarakat terlihat antusias melakukan kegiatan simulasi pemicuan STBM 5 pilar tersebut. Makanya saya memberikan apresiasi kepada UPT Puskesmas Lumpo Kecamatan IV Jurai,” ungkapnya.
Pengelola kesehatan Lingkungan (Kesling) Puskesmas Lumpo, Eldila Vevi Lina, ketika ditanya mengatakan bahwa dari hasil pemicuan yang dilakukannya, didapatkan masih ada beberapa masyarakat yang belum mengelola limbah rumah tangga dengan baik.
“Saya katakan demikian, karena beberapa masyarakat tersebut masih membuang limbah cair rumah tangga di tempat terbuka seperti ke sungai. Namun dari upaya yang dilakukan, masyarakat yang terindikasi belum mengelola limbah rumah tangga dengan baik itu akan segera memperbaiki pengelolaan limbah rumah tangga dengan menyediakan tempat pembuangan limbah yang tertutup,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan bahwa semua yang hadir dalam acara tersebut bersedia mendukung dan menerapkan progam STBM 5 pilar di Nagari Balai Sinayan Lumpo dalam Wilayah Kerja Puskesmas Lumpo tersebut.
Ditambahkannya bahwa penyuluhan dan pemicuhan 5 pilar STBM itu juga diikuti oleh petugas Promkes, Kurniawan Okta Satria, bidan Desa, Neci Yulia Putri, serta juga puluhan kader desa.
Di akhir kegiatan, ada lebih dari 20 warga yang terpicu dan berencana akan melakukan perubahan prilaku hidup sehat melalui 5 pilar STBM dalam waktu dekat.
“Terkait hal itu, sehingga Sanitarian Puskesmas Lumpo akan mendampingi dan melakukan monitoring kembali terkait perubahan prilaku tersebut nantinya di lapangan,” timpalnya mengakhiri.