Oleh: Nolla Fitria Putri Jayus (Prodi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)
Musik dan kesenian Aborigin bukan hanya bentuk ekspresi kreatif. Keduanya merupakan alat budaya yang kuat untuk menyampaikan cerita, pengetahuan, dan semangat adat masyarakat Australia.
Melalui goresan seni di batu-batu kuno dan alunan didgeridoo, clapsticks, dan alat music khas yang bergema, masyarakat Australia telah menyampaikan hubungan mendalam mereka dengan alam, roh leluhur, dan tanah tempat mereka berpijak. Kini, di galeri, museum, dan panggung-panggung modern, suara-suara aborigin ters bergema yang mengingatkan dunia akan budaya yang masih hidup.
Aborigin tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya Australia.
Hal pertama yang menonjol dalam kebudayaan aborigin adalah lukisannya. Seni lukisan ini bukan hanya sekedar hiasan di dinding-dinding gua, tetapi sebagai bentuk dari sejarah.
Melalui simbol-simbol dan gambar yang terlukis, suku aborigin merekam jejak leluhur, hukum adat, dan hubungan spiritual dengan alam. Seni ini diwariskan turun-temurun, sehingga setiap generasi dapat memahami asal-usul mereka dan menjaga keterhubungan dengan tanah. Seni dari suku aborigin mudah dikenali karena ciri khas nya, terutama dalam bentuk dot atau titk-titik. Selain lukisan pada dinding-dinding gua, ada juga seni rupa aborigin berupa ukiran kayu, batu lukisan, dan tato lukisan di tubuh untuk ritual.
Selain seni rupa, musik juga menjadi sarana utama dalam menyampaikan identitas dan tradisi Aborigin. Instrumen tradisional seperti didgeridoo tidak sekadar menghasilkan bunyi, tetapi juga dipercaya membawa kekuatan spiritual yang menghubungkan pemain dengan roh nenek moyang. Didgeridoo adalah alat musik tiup tradisional dari Australia yang berasal dari suku Aborigin.
Alat musik ini memiliki suara yang khas dan sering digunakan dalam upacara adat. Alunan musik Aborigin biasanya dipadukan dengan tarian dan nyanyian, menciptakan pengalaman kolektif yang memperkuat solidaritas komunitas. Biasanya clapsticks, berupa alat pukul yang terbuat dari kayu yang mengiringi nyanyian dan tarian.
Hingga kini, musik Aborigin tetap dimainkan, baik dalam upacara adat maupun dalam pertunjukan modern yang membawa budaya mereka ke panggung dunia. Peran seniman aborigin juga berpengaruh dalam budaya seni dan musik. Dalam bidang seni lukis Clifford Possum Tjapaltjarri dan Rover Thomas mengambil peran. Mereka menggunakan gaya dot painting untuk menyampaikan kisah leluhur dan spiritualitas.
Di sisi musik, Yothu Yindi melalui lagu Treaty berhasil membawa isu politik Aborigin ke media global. Vokalisnya, Dr. M. Yunupingu, sering menegaskan bahwa musik mereka bukan hanya hiburan, tetapi cara untuk memperjuangkan identitas.
Lewat karya-karya seniman inilah seni rupa dan seni musik khas aborigin tidak hanya bertahan, tetapi juga mendapat tempat dan merubah pandangan dunia internasional. Seperti yang diungkapkan Archie Roach, “I didn’t sing to impress or to educate … I sang to honour”, musik Aborigin adalah bentuk penghormatan pada leluhur, tanah, dan identitas.
“Menarik banget, sih kalau ngomongin seni dan musik suku aborigin. Menurut aku, seni dan musik bagi masyarakat suku aborigin seni dan musik tuh bukan cuma soal hiburan, tapi lebih ke jati diri dan spiritualitas. Lewat dua hal itu, mereka nyambung sama leluhur dan tanah tempat mereka hidup.” Ujar Aisyah Rahmadani Aziz, mahasiswi Universitas Andalas.
“Pandangan aku tentang seni dan musik aborigin itu seni dan musik Aborigin itu kayak bahasa hidup. Mereka nggak cuma ngebuat sesuatu yang indah, tapi juga mempertahankan hubungan dengan masa lalu dan alam.” Ujar Belia Adelweys Meilani, mahasiswi Universitas Andalas.
Melalui seni dan musik, masyarakat Aborigin menunjukkan bahwa tradisi bukanlah sesuatu yang statis. Keduanya terus beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan makna aslinya. Kehadiran karya seni Aborigin di museum internasional, serta kolaborasi musik tradisional dengan genre modern, membuktikan bahwa budaya ini tidak hanya bertahan, tetapi juga memberi warna baru dalam kancah seni global.
Bukan hanya sebagai warisan budaya, seni dan musik khas aborigin menjadi bukti sumber kehidupan sebuah peradaban yangtetap eksis sampai saat ini. Keduanya mengingatkan kita bahwa identitas kultural dapat terus berkembang, namun tetap berakar pada sejarah dan spiritualitas leluhur.
Sumber:
Sri Oktavia. (2020, Desember). Sejarah Alat Musik Pribumi Australia dan Budaya Musik dalam Aktivitas Masyarakat Aborigin Australia. Warta Sejarah.
Hibrizi, Z. (2025, 30 Juni). Suku Aborigin: Warisan Budaya Tertua di Dunia. Pengetahuan.id. https://www.pengetahuan.id/suku-aborigin-warisan-budaya-tertua-di-dunia/ Pengetahuan
Crawford, A. (2019, November). A way home: Archie Roach. The Monthly. https://www.themonthly.com.au/november-2019/arts-letters/way-home-archie-roach
Australian Government: Aboriginal and Torres Strait Islander cultures (www.australia.gov.au)
Padang, 03 Oktober 2025