Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
OpiniTERBARU

Nasib Seorang Pedagang Berjuang Demi Sesuap Nasi di Tengah Pandemi

246
×

Nasib Seorang Pedagang Berjuang Demi Sesuap Nasi di Tengah Pandemi

Sebarkan artikel ini

Oleh : Dewi Novita*

Pandemi Covid-19 membuat banyak pedagang yang kehilangan mata pencaharian. Penutupan lokasi jualan atau sepinya pembeli menjadi sebab banyak pedagang yang terpaksa harus berhenti berjualan.

Seperti yang dialami Mimi Susanti, salah seorang penjual makan sarapan pagi dan minuman Sehari-hari, wanita berusia 38 tahun , namun sejak Covid-19 mewabah sehingga warung nya tutup membuat Mimi terpaksa beralih profesi menjadi penjual mie goreng dan roti goreng dengan cara keliling .

“Saya tidak pernah (lagi) jualan sarapan pagi ” seperti lontong sayur, nasi wuduk dan pecel semenjak Covid-19 merebaknya bahkan sampai sekarang. Saat ini saya hanya jualan mie goreng , roti goreng saja berkelilng,” tutur Mimi janda satu anak.

Nasib serupa dialami oleh Sus (35) tahun, pedagang asal kota Padang yang biasa berjualan Nasi ramas 10 ribu . Sejak merebaknya virus Corona di Sumatera Barat,Sus tak lagi mempunyai penghasilan. Karenanya, Sus berharap pandemi Covid-19 segera berakhir, jumlah korban yang jatuh pun berkurang, dan masyarakat makin disiplin menaati anjuran pemerintah.

Pedagang kaki lima merupakan salah satu kelompok masyarakat terdampak pandemi Covid-19, dan layak untuk memperoleh bantuan.

“Pedagang kaki lima yang ada di lingkungan kota Padang mereka merupakan salah satu masyarakat yang terdampak karena penghasilan mereka sudah barang tentu mengalami penurunan yang drastis dengan adanya pandemi Covid-19,” kata Babinsa Yendri saat mendata para pedagang yang berjualan di pinggir pagar rumah sakit Hermina, di Jalan Khatib Sulaiman untuk mendapatkan dana Program Bantuan Tunai Untuk Pedagang Kaki Lima dan Warung (BTPKLW)TH 2021. Selasa 19 Oktober 2021

“Dan memang berdasarkan survei dari Bank Indonesia, UMKM sangat terpukul dengan kondisi seperti ini. Bahkan dari beberapa survei ada sejumlah PKL yang mengalami penurunan omset sampai 50%,”.

“Kemarin Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Sumatera Barat Resor Kota Padang sudah menyerahkan bantuan ini, secara langsung kepada para PKL, Penerima bantuan tersebut, datanya yang sudah
diverifikasi dan di laporkan ke pusat serta sudah di vaksin .masing-masing PKL mendapatkan bantuan sebesar 1.200, kerumunan dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

*Wartawati Relasi Publik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *