Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Berita UtamaKabupaten Pesisir SelatanNasionalTERBARU

Anggota Komisi 1 DPR-RI Fraksi Demokrat Darizal Basir: Aksi KKB di Papua Sudah Tidak Bisa Ditolerir

155
×

Anggota Komisi 1 DPR-RI Fraksi Demokrat Darizal Basir: Aksi KKB di Papua Sudah Tidak Bisa Ditolerir

Sebarkan artikel ini

PADANG,RELASIPUBLIK – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI H. Darizal Basir menyatakan aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua sudah menjadi-jadi dan tidak bisa ditolerir. Dalam bulan ini saja, KKB di daerah itu telah membakar sekolah, membunuh guru serta gugurnya Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya.

“Aksi – aksi yang dilancarkan oleh kelompok bersenjata ini semakin “menjadi – jadi”. Pada awal April ini dengan bengisnya mereka membakar sekolah – sekolah, membunuh guru. Aksi ini tidak bisa ditolerir,”kata Darizal Basir dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/4/2021).

Anggota Fraksi Demokrat DPR RI daerah pemilihan Sumatera Barat 1 itu mengulas, belum hilang duka anak bangsa akibat gugurnya 53 orang prajurit TNI dalam musibah kapal selam KRI Nanggala 402. Kabar duka kembali menerpa dengan gugurnya Kabinda Papua Brigjen TNI Gusti Putu Danny Nugraha Karya yang tewas ditembak kelompok bersenjata di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (25/4/2021).

“Duka cita mendalam dari kita semoga mendapat tempat terbaik dan keluarga yang ditinggal beroleh kesabaran dan ketabahan,” ujarnya.

Darizal menilai, tindakan yang dilakukan oleh kelompok tersebut tidak hanya menjadi aksi kejahatan kriminal biasa. Tetapi sudah meneror, mengancam tidak hanya rasa aman dan tentram di masyarakat tetapi sudah meneror dan mengancam kedaulatan NKRI.

Politisi yang merupakan purnawirawan perwira TNI itu menegaskan, aksi-aksi yang dilancarkan oleh kelompok kriminal bersenjata bernama Organisasi Papua Merdeka (OPM) tersebut tidak bisa lagi dipandang sebagai bentuk tindakan kriminal bersenjata biasa.

“Tetapi secara nyata merupakan aksi separatis yang bertujuan mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegasnya.

Darizal menegaskan, status Papua sudah terang dan jelas serta mendapat pengakuan internasional sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Setiap upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk pemisahkan diri atau pemberontakan adalah tindakan makar yang mengancam kedaulatan NKRI,” tegasnya lagi.

Sebagai langkah antisipasi, deteksi dini serta penumpasan gerakan separatis bersenjata tersebut Darizal Basir menyatakan dukungan kepada pemerintah untuk menurunkan pasukan TNI ke Papua. Pemerintah harus memastikan rakyat Indonesia di Tanah Papua terlindungi, mendapatkan rasa aman dan tentram.

“Maka segala upaya untuk mengantisipasi dan menumpas gerakan teror harus didukung demi berdiri tegaknya NKRI dan ketentraman hidup rakyatnya,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *