Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Berita UtamaKabupaten PasamanTERBARU

Proyek Pembangunan SUTET PLN Pasaman Diduga ‘Asal Jadi’

1115
×

Proyek Pembangunan SUTET PLN Pasaman Diduga ‘Asal Jadi’

Sebarkan artikel ini

PASAMAN, RELASIPUBLIK – Proyek pembangunan pekerjaan konstruksi tapak pondasi transmisi SUTT 150 Kv milik PT. PLN yang berada dibawah naungan wilayah kerja PLN Pasaman diduga pengerjaannya asal jadi dan tidak sesuai dengan pekerjaan konstruksi sipil dan gambar acuan kerja.

Demikian keterangan Ketua Tim investigasi LSM Tipikor RI Pasaman Robert Oyong Henri kepada Relasipublik.com, usai melakukan peninjauan  kelokasi.

Menurutnya, banyak menemukan bahwa Pengerjaan Pembangunan Tapak Pondasi Tower Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) dari Arah talu lubuk sikaping berdaya 800 kv milik PT.PLN diduga dikerjakan asal jadi oleh pihak rekanan/kontaktor, fakta yang kami lihat dilapangan pengerjaan dan pengecoranya dilakukan amburadul tidak sesuai bestek dan aturan gambar acuan kontruksi pada umumnya, ucapnya  Sabtu, (25/9/2020)

Pantauan tim LSM tipikor, kemarin. jumat (24/9/2020) di salah satu tapak pondasi yang berlokasi di areal kebun masyarakat jalan tonang talu, nagari sundata , Kecamatan lubuk sikaping, Kabupaten pasaman, Provinsi Sumatera barat, ditemukan pengecoran tapak tower dan tiang dengan kedalaman 5,50 Meter dan lebar 5,50 Cm banyak terjadi kejanggalan.

Ketebalan besinya sangat kita ragukan, campuran semen pasir, batu krikil yang digunakan oleh pekerja proyek tidak sesuai dgn bestek dan takaran dalam pengecoran, hal ini disangsikan tidak akan bertahan lama, karena beban Tiang tower tersebut, dan di kuatirkan bisa saja tumbang dan menimbulkan kerusakan disekitar permukiman masyarakat yang berada di lintasan sekitar tower. Katanya.

Menurut oyon henri , bahwa pengerjaan Proyek PLN ini juga sangat memprihatikan, ketika kami wawancarai seorang pengawas yg bernama ucok beliau mengatakan kami hanya sebagai pihak Kontraktor pelaksana pekerjaan, tim investigasi lsm tipikor ri mengatakan kenapa tidak mencantumkan plank proyek, pengawas mengatakan memang tidak ada arahan, kami juga tidak melihat adanya pengawasan selama pengerjaan berlangsung dari pihak instansi terkait dalam hal ini PT. PLN (Persero).

Sehingga disanksikan, proyek yang digulirkan oleh Pemerintah Pusat untuk mengatasi kekurangan daya listrik di Sumut diduga banyak terjadi penyimpangan atau Mark Up anggaran, memang saat ini Pemerintah Pusat melalui PT. PLN (Persero) lagi gencar-gencarnya melakukan pembangunan jaringan transmisi SUTET agar bisa memenuhi kebutuhan listrik nasional. Ungkapnya.

Informasi yang kami dapat dari sumber terpercaya, bahwa paket proyek ini telah dilelang oleh PLN, janggal nya pemenang nya tidak di ketahui informasi nya. Selain itu PLN juga mewajibkan rekanan untuk menggunakan, produk dan kandungan lokal dalam proyek tersebut. Dikabarkan dalam proses pembiayaan ini pihak PLN memakai skema pembiayan dan pembangunan yang dilakukan pengembang. PLN akan mengembalikan pembiayaan selama 12 tahun dan selanjutnya akan diambil alih oleh PLN.

Perlu diketahui, saat ini sistem Kelistrikan di pulau Sumatera terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Sumatra bagian Selatan meliputi Sumsel, Lampung dan Bengkulu; kemudian Sumatera bagian Tengah terdiri dari Sumbar, Riau dan Jambi, serta Sumatera bagian Utara yakni Sumut dan Aceh. Tutup Oyon Henri.

Pegamatan beliau dilapangan, bahwa dalam pengerjaan nya diduga tidak sesuai dengan suvervisi site kontruksi Pondasi Tower dan step-step pekerjaan Pondasi Transmisi persiapan pengecoran yang tidak memakai ready mix dan site mix karena tidak memakai batu split ukuran ½ atau ⅔, tetapi memakai batu guli.

Pada pembesian dan bekisting banyak tidak sesuai, yakni besi tulangan tidak bersih dan berkarat, terkait volume material yakni pasir cor, split dan semen serta air tidak sesuai dengan agregat K-225, karena tidak ada toleransi untuk kekurangan material dalam proyek ini, diduga ada konspirasi antara pengawas dari PT. Pln dan pihak kontraktor.

(Ical)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *